Rabu, 11 November 2009

RPP SK-11-KD-1 LAJU REAKSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Kimia

Kelas/Semester : XII / 1

Pertemuan ke : 1 dan 2

Alokasi waktu : 4 x 40 menit

Standar Kompetensi : Mengidentifikasi Faktor-fktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Kompetensi Dasar : 1.1 Menentukan Laju Reaksi dan orde reaksi

Indikator :

- Laju reaksi diungkapkan sebagai berkurangnya konsentrasi (M) pereaksi dan bertambahnya konsentrasi (M) hasil reaksi setiap satu satuan waktu (detik)

- Tetapan laju reaksi (k) ditentukan dari perbandingan laju reaksi terhadap perubahan konsentrasi reaktan yang berdasarkan data konsentrasi reaktan dan laju reaksi

- Persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi ditentukan dengan mengalikan tetapan laju raksi dan konsentrasi yang dipangkatkan dengan bilangan eksponensial yang berdasarkan data konsentrasi reaktan dan laju reaksi

- Orde reaksi atau tingkat reaksi ditentukan dengan membandingkan konsentrasi reaktan dan laju reaksi

I. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat mengungkapkan laju reaksi secara matematika dari persamaan reaksi kimia yang sudah setara

2. Siswa dapat menentukan nilai tetapan laju reaksi (k) berdasarkan data konsentrasi pereaksi dan laju reaksi

3. Siswa dapat menentukan persamaan hukum laju reaksi berdasarkan data konsentrasi pereaksi dan laju reaksi

4. Siswa dapat menentukan orde berdasarkan data konsentrasi reaktan dan laju reaksi.

5. Siswa dapat menunjukkan orde reaksi 0, orde raksi 1 dan orde raksi 2 melalui gambar

II. Materi Pembelajaran :

o Laju reaksi

Pengertian laju reaksi sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi persatuan waktu atau bertambanhnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi persatuan waktu.

Satuan konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M) atau mol per liter (mol. L-1). Satuan waktu yang digunakan biasanya detik (dt). Sehingga laju reaksi mempunyai satuan mol per liter per detik (mol. L-1. dt-1 atau M.dt-1).

o Persamaan laju reaksi

Hukum laju reaksi atau persamaan laju reaksi sebagai hubungan antara laju reaksi, tetapanlaju reaksi dan konsentrasi dipangkatkan dengan bilangan eksponensial yang disebut orde reaksi.

Dapat dituliskan dengan persamaan: Laju reaksi = k [A]m [B]n

o Tetapan Laju Reaksi (k)

Tetapan laju reaksi adalah suatu tetapan yang hanya bergantung pada jenis pereaksi, suhu dan katalis.

o Orde reaksi

Orde reaksi adalah bilangan pangkat yang menyatakan bertambahnya laju reaksi akibat naiknya konsentrasi zat pereaksi.

Pada persamaan reaksi di atas orde reaksi terhadap zat A =m dan orde reaksi terhadap zat B = n


III. Metode Pembelajaran : - informasi dan tanya jawab

- latihan soal

IV. Langkah-langkah Pembelajaran :

Pertemuan ke 1:

A. Kegiatan Awal : (10 menit)

- Salam pembuka

- Memeriksa kehadiran siswa

- Meminta siswa menjawab pertanyaan tentang larutan

B. Kegiatan Inti : (60 menit)

- Informasi dan tanya jawab laju reaksi dari suatu persamaan reaksi kimia

- Latihan menuliskan ungkapan laju reaksi dari persamaan reaksi

- Informasi dan tanya jawab hubungan laju reaksi, tetapan laju reaksi , konsentrasi pereaksi dan orde reaksi melalui beberapa contoh perhitungan

- Latihan menentukan laju reaksi dari data konsentrasi pereaksi

- Latihan menentukan tetapan laju reaksi dari data konsnetrasi pereaksi dan laju reaaksi

- Latihan menentukan persamaan laju reaksi dari data konsentrasi pereaksi dan laju reaksi

C. Kegiatan Akhir : (10 menit)

- Siswa dan guru menyimpulkan proses pembelajaran tentang laju reaksi

- Memberi tugas di rumah dan tes formatif

- Salam penutup

Pertemuan ke 2:

  1. Kegiatan Awal : (10 menit)

- Salam pembuka

- Memeriksa kehadiran siswa

- Memeriksa tugas siswa

- Meminta siswa menjawab pertanyaan Hukum laju reaksi

B. Kegiatan Inti : (60 menit)

-

- Informasi dan tanya jawab menentukan orde reaksi melalui beberapa contoh.

- Latihan menentukan orde reaksi berdasarkan data konsentrasi dan laju reaksi

- Latihan menentukan orde reaksi melalui gambar grafik hubungan laju reaksi dengan konsentrasi pereaksi

C. Kegiatan Akhir : (10 menit)

- Siswa dan guru menyimpulkan proses pembelajaran tentang orde reaksi

- Memberi tes formatif dan tugas di rumah

- Salam penutup

II. Alat / Bahan / Sumber Belajar :

- Amung Koratomo,2007 , Modul Kimia XI, Tarakan , SMK Negeri 2

- Irvan Permana, 2008, Buku Kimia SMK Kelas XII, Bandung, Armico

- Multi media : Power point

VI. Penilaian : Tes tulis : Essay dan tugas

A. Essay

1. Tulis laju reaksi dari reaksi berikut:

4 NH3 (g) + 3 O2 (g) 4 NO (g) + 6 H2O (g)

2. Suatu reaksi antara F2 dan ClO2 , memiliki persamaan reaksi sebagai berikut:

F2 (g) + 2 ClO2 (g) 2 FClO2 (g)

Dan diperoleh data sebagai berikut :

Eksperimen

Konsentrasi awal F2 (M)

Konsentrasi awal ClO2 (M)

Laju awal (M/det)

1

0,10

0,01

1,2 x 10 -3

2

0,10

0,04

4,8 x 10 -3

3

0,20

0,01

2,4 x 10 -3

Tentukan : a. Hukum laju reaksi

b. Tetapan laju reaksi

c. Orde raksi terhadap zat pereaksi

B. Tugas

1) Tuliskan laju reaksi dari reaksi-reaksi berikut ini:

a. 2 H2 (g) + O2 (g) 2 H2O (g)

b. H2 (g) + Br2 (g) 2 HBr (g)

c. 5 Br- (aq) + BrO3- (aq) + 6 H+ (aq) 3 Br2 (aq) + 3 H2O (l)

2) Diketahui reaksi:

2 Fe3+ (aq) + 3 S2- (aq) S (s) + 2 FeS (s)

No

[Fe3+]

[S2-]

Laju (M.det-1)

1

0,1

0,1

2

2

0,2

0,1

8

3

0,2

0,2

16

4

0,2

0,3

54

Tentukan:

a. Hukum laju reaksi

b. Tetapan laju reaksi

c. Orde reaksi terhadap zat pereaksi


Selasa, 10 November 2009

POLARITAS IKATAN DAN POLARITAS MOLEKUL

POLARITAS

Adalah sifat fisis kelistrikan karena ada dua kutub yang berbeda muatannya.

Polaritas Ikatan

Ikatan kimia yang terjadi antara dua atom karena kerja elektron valensi.
1. Ikatan non polar terjadi jika dua atom yang berikatan sama-sama tidak bermuatan. Pasangan
elektron yang digunakan terletak pada garis asimetri. Contoh: ikatan dalam molekul unsur H2,
Cl2.
2. Ikatan polar terjadi jika pasangan elektron yang digunakan bersama lebih tertarik dengan
salah satu atom . Contoh: HCl;HBr;NH3;H2O.

Polaritas Molekul

1. Senyawa polar : senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Senyawa ion dalam molekul-molekulnya terjadi dari bagian yang bermuatan positif dan bagian yang bermuatan negatif. Senyawa kovalen polar terjadi jika dalam bentuk molekul tidak dijumpai garis atau bidang simetris; contoh: HCl. Sifat senyawa tersebut dapat menghantarkan arus listrik bila dilarutkan dalam air karena membentuk ion-ion. Besar polaritas ikatan menentukan sifat senyawa seperti titik leleh dan titik didih.
2. Senyawa non polar: senyawa yang mempunyai resultan semua momendipol sama dengan nol. Contoh: CH4, CCl4 dan golongan senyawa alkana.

BENTUK MOLEKUL

Bentuk molekul merupakan suatu bentuk geometri dari susunan atom-atom dalam suatu rumus molekul.
Bentuk molekul senyawa kovalen umumnya terjadi dari dua atom non logam, yang saling meminjamkan sejumlah elektron yang digunakan bersama. Contoh : molekul HCl berbentuk linier dengan bentuk ikatan sp , molekul H2O berbentuk huruf V atau segitiga planar dengan bentuk ikatan sp3.

TUJUH SISTEM KRISTAL:
1. Kubik (NaCl;KCl;CaO;;intan;Cu)
2. Tetragonal (K2PtCl4;BaSO4.4H2O;SnTiO2)
3. Ortorombik (HgCl2;K2SO4;KNO3;belerang;I2)
4. Monoklin (KClO3;K3Fe(CN)6;CaSO4.2H2O;belerang)
5. Triklin (CuSO4.5H2O;K2Cr2O7;K2S2O8)
6. Rombohedral (Al2O3;Kalsit (CaCO3)
7. Heksagonal (SiO2 (kwarsa);AgI;PbI2

POLIMORFI
Adalah zat-zat mempunyai beberapa bentuk atau struktur kristal meskipun dalam keadaan yang sama.
1. Allotropi adalah sifat suatu unsur dalam keadaan yang sama mempunyai lebih dari satu struktur. Contoh: Oksigen : O2 dan O3, Karbon : Grafit dan intan, Timah (Sn) : timah putih (tetra gonal ) dan timah kelabu merupakan zat amorf, Belerang : rombik (ortorombik) dan monoklin.
2. Enantiotropi adalah titik peralihan dari suatu alotrop dengan alotrop lainnya. Contoh : belerang rombik stabil di bawah suhu 96 oC dan belerang monoklin stabil di atas 96 oC.
3. Isomorfi adalah suatu sifat dari dua macam zatyang berbeda, tetapi mempunyai bentuk kristal yang sama, contoh: MnCO3 dan CaCO3 yang mempunyai struktur heksagonal